Bank Adu Promo Bunga KPR
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak bisa dipungkiri rumah atau hunian memang menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki. Meski pada awalnya bisa terpenuhi dengan cara menyewa, tapi suatu hari nanti kita pasti berharap bisa memiliki tempat tinggal sendiri. Entah itu rumah tapak atau apartemen.
Sayang, sejak pandemi korona melanda, banyak orang yang berpikir dua kali untuk membeli rumah. Daya beli masyarakat menurun dan mereka lebih mengalokasikan dananya pada kebutuhan yang lebih penting. Imbasnya penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) pun sempat lesu di awal pandemi.
Tak heran, di awal 2021, perbankan menjadi semakin gencar merilis program-program menarik demi meningkatkan penyaluran KPR. Mereka optimistis adanya vaksin Covid-19 bisa menjadi katalis positif pendorong permintaan pembiayaan pembelian hunian.
CIMB Niaga
Di tengah pandemi, bank berkode saham BNGA ini tetap berusaha menawarkan tingkat suku bunga KPR yang menarik agar masyarakat terbantu mendapat KPR. Salah satu andalannya adalah KPR Extra Manfaat. Ini merupakan program bundling KPR dengan tabungan nasabah di mana nasabah bisa membayar bunga KPR hingga Rp 0,-.
Heintje Mogi, Mortgage & Indirect Auto Business Head CIMB Niaga bilang, produk ini paling diminati karena berapa pun dana tabungan akan diperhitungkan manfaatnya.
Jumlah angsuran setiap bulan bisa ditentukan sendiri dengan menempatkan dana di tabungan yang terhubung dengan pinjaman KPR nasabah. Nasabah tidak harus memiliki dana besar untuk mendapatkan kredit, ujarnya.
Keunggulan KPR Extra Manfaat ini adalah bunga promo 9,5% fix selama 10 tahun. Suku bunga tetap yang relatif panjang diharapkan bisa memberikan kepastian angsuran di tengah kondisi tak pasti seperti sekarang. Dengan demikian nasabah segmen milenial ataupun segmen prioritas bisa memanfaatkannya.
Tahun ini, CIMB Niaga memfokuskan penyaluran KPR pada hunian primary dan hunian secondary khususnya dari agen properti rekanan. Menurut Heintje sektor primary dan secondary masih merupakan sektor potensial, tapi selama pandemi minat nasabah untuk properti baru terlihat lebih banyak.
Sementara itu, terkait jenis huniannya, meski CIMB Niaga juga terbuka pada kredit apartemen dan ruko/rukan, rupanya, di tengah kondisi pandemi ini masyarakat lebih banyak memilih tipe hunian rumah tapak. Data Bank Indonesia per Oktober 2020, kredit pemilikan rumah tumbuh 2,4%, sedangkan kredit pemilikan apartemen hanya tumbuh 1,7% dan kredit pemilikan ruko justru tergerus 8,8%.
BCA
Cara yang hampir sama juga diterapkan oleh Bank Central Asia (BCA). manajemen pun berusaha memberikan suku bunga ringan dengan masa fix yang relatif panjang untuk membantu nasabah dimasa pandemi. "Targetnya seluruh masyarakat yang ingin memiliki properti, baik untuk dijadikan sebagai tempat tinggal maupun berinvestasi, baik pembelian properti baru (primary) di pengembang yang bekerja sama maupun properti bekas (secondary)," ungkap Felicia Mathelda Simon, EVP Consumer Loan BCA.
Dalam rangka HUT BCA ke-64, mulai 1 Februari berlaku promo suku bunga yang lebih menarik dibanding suku bunga konter. Di antaranya bunga 3,88% fix selama 1 tahun, bunga 4,88% fix selama 2 tahun, bunga 5% fix selama 2 tahun, bunga 6,0% fix selama 5 tahun, dan bunga cap 7% selama 3 tahun.
Menurut Felicia, saat ini manajemen lebih menitikberatkan pada hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat. Ketika seseorang ingin membeli rumah, besarnya DP dan angsuran tiap bulan pasti menjadi pertimbangan. "Bagi segmen milenial atau first jobber yang membutuhkan angsuran awal yang lebih ringan dapat kami fasilitasi dengan skema angsuran terencana," cetusnya.
BTN
Di sisi lain, PT Bank Tabungan Negara (BTN) masih mengunggulkan inovasi KPR from home yang sudah dimulai sejak munculnya pandemi. Strategi bank pelat merah ini adalah mempercepat proses bisnis dan peningkatan layanan. manajemen optimistis pertumbuhan penyaluran KPR tahun ini bisa lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Hirwandi Gafar, Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN, menyebut, di antara berbagai program yang dimiliki BTN, KPR bersubsidi khususnya FLPP cukup selama 5 tahun, serta mendapatkan subsidi bantuan uang muka dari pemerintah banyak diminati nasabah. Maklum, harga jual rumah lebih murah, suku bunga 5% fix sebesar Rp.4 juta. "KPR FLPP akan berpengaruh pada pertumbuhan kredit Bank BTN," ujarnya.
Dalam penyalurannya, pembiayaan KPR akan difokuskan pada tipe hunian rumah tapak. Baikkategori rumah subsidiuntuk kalangan menengah bawah maupun rumah tapak bagi kalangan menengah atas. bunga
Posting Komentar