Prihatin Lintah Darat Menyasar Pedagang Kecil, Gus Fik Dirikan Koperasi Pinjaman Tanpa Bunga.
Sebut saja namanya Ibu Trima (nama samaran), seorang warga di Desa Sekapuk, yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang kecil di pasar Sidayu dan Pasar Sekapuk, ekonomi Ibu Trima sangat pas-pasan untuk kehidupan sehari-hari, banting tulang dan terpaksa harus meminjam kepada bank titil yang bunganya kadang sampai 30% per bulan.
Ibu Trima terpaksa meminjam kepada rentenir akibat akses dia kepada dunia perbankan tidak mulus. Banyak faktor sehingga Ibu Trima tidak masuk dalam kategori bankable. Namun melihat kondisi riil beliau yang tetap gigih dalam berusaha meski dalam kondisi serba berkekurangan, setidaknya menyiratkan sebuah kemauan untuk mentas dari kehidupan ekonominya dan berubah ke arah lebih baik dari sebelumnya.
Bisa jadi ada banyak sekali karakter dan tipikal masyarakat seperti Ibu Trima ini di masyarakat, namun eksistensi mereka memang sangat jarang sekali terekspose. Para pedagang kecil yang unbankable namun akhirnya malah terjebak pada rentenir. Dari sini, Gus Fik ingin membantu memberikan bantuan melalui lembaga berbadan hukum resmi koperasi "Artha Jaya Bersama" dengan produk pinjaman 100% tanpa bunga, tanpa biaya dan administrasi tersembunyi, kepada pedagang kecil seperti ini.
Gus Fik selaku founder koperasi "Artha Jaya Bersama" (ABJ) tidak kuatir akan profit dan bagaimana cara menghasilkan profit untuk SHU dan operasional koperasi karena sudah memiliki sebuah sistem AI (artificial intelegence) Wisefx yang bekerja luar biasa menghasilkan keuntungan tanpa jeda, sehingga bisa memberikan manfaat luar biasa kepada anggotanya.
Sisi pemberdayaan sosial ekonomi kemasyarakatan inilah yang lebih ditekankan Gus Fik untuk membantu lapisan grass root yang sangat membutuhkan uluran tangan tanpa embel-embel bunga yang mencekik leher. Disamping agar, pelan tapi pasti dapat mentas ekonominya karena tidak terjebak pada bunga lintah darat yang memperbudak mereka.
"Kebahagiaan hadir dengan membahagiakan orang lain, bukan hanya karena pencitraan, namun urusan keikhlasan hanya rahasia antara hamba dan Tuhannya saja yang tahu. Kalau diri sendiri belum bahagia, maka susah rasanya membagikan kebahagiaan kepada lainnya" pungkas Gus Fik kepada awak media.
Posting Komentar