Jokowi ke PBNU: Buat Marketplace, Tarik Pendiri KawalCovid ke RI
Jakarta, Presiden Joko Widodo menyarankan agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuat database jemaah dengan bantuan teknologi. Dia menyebut blockchain dan artificial intelligence (AI) sebagai teknologi yang patut dicoba PBNU.
Jokowi percaya NU bisa melakukan hal itu. Dia mengatakan generasi muda NU punya kemampuan di bidang teknologi yang di atas rata-rata.
"Saya membayangkan beberapa waktu ke depan NU memiliki database jemaah yang lengkap dan canggih dengan bantuan teknologi digital, sangat mungkin memakai blockchain, memakai artificial intelligence, memakai machine learning, dan lain-lain," kata Jokowi saat menghadiri peringatan Hari Lahir ke-96 NU, Senin (31/1).
Jokowi pun menyarankan PBNU membuat lokapasar atau marketplace. Dia ingin ada wadah khusus yang bisa mendukung produk-produk buatan warga NU masuk dalam rantai pasok global.
Mantan Wali Kota Solo itu pun mendorong PBNU membuat sistem pendidikan modern atau edutech. Dia menyebut NU bisa memadukan cara belajar-mengajar yang ada selama ini dengan teknologi baru.
"Yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan entrepreneur, di mana pun dan kapan pun secara mudah dan murah," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi juga pernah mendorong PBNU untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dia pernah menyarankan PBNU mempelajari metaverse yang akan menjadi tren beberapa tahun ke depan.
"Nanti semuanya dakwah virtual, pengajian virtual, tapi seperti betul-betul ketemu seperti ini, bukan seperti sekarang yang masih menggunakan vcon, metaverse akan mengubah," ucap Jokowi pada Muktamar ke-34 PBNU di Lampung Tengah, 22 Desember 2021.
Minta PBNU Rayu Pendiri KawalCovid-19 ke RI
Jokowi juga meminta para kiai NU merayu pendiri KawalCovid19 Ainun Najib untuk bekerja di dalam negeri. Saat ini, Ainun bekerja di bidang teknologi di Singapura.
Jokowi menyebut Ainun sebagai salah satu talenta NU yang berkiprah di luar negeri. Dia yakin Ainun dan kawan-kawan bisa berkontribusi besar bagi bangsa.
"Masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU, tapi di sana gajinya sangat tinggi. Jadi, kalau diajak di sini harus bisa menggaji lebih gede dari yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai, kalau beliau yang ngendiko, digaji berapa pun, bismillah pasti mau," kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan modernisasi, digitalisasi, dan otomasi tak bisa lagi dihindari. Oleh karena itu, ia mendorong PBNU menggandeng para talenta muda untuk beradaptasi dengan zaman.
Posting Komentar